(TUGAS
1)
Konsep Sehat
1. DEFINISI SEHAT SAKIT MENURUT DASAR KEPERAWATAN
DEFINISI SEHAT (WHO) 1947
Sehat adalah Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemhan.
Mengandung 3 karakteristik :
1.Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.
2.Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan ektersnal.
3.Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
1. DEFINISI SEHAT SAKIT MENURUT DASAR KEPERAWATAN
DEFINISI SEHAT (WHO) 1947
Sehat adalah Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemhan.
Mengandung 3 karakteristik :
1.Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.
2.Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan ektersnal.
3.Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
2. DEFINISI SEHAT SAKIT DALAM KEPERAWATAN
DEFINISI SEHAT PENDER (1982)
Sehat adalah Perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesesuaian diperlukan untuk mempertahankanstabilitas dan integritas struktural.
DEFINISI SEHAT PAUNE (1983)
Self care Resoureces à encangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Self care Aktions àPerilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahan kan dan menigkatkanfungsi psicososial da piritual.
3. DEFINISI SEHAT MENURUT PERSEORANGAN
pengertian sehat menurut perseorangan dan gambaran seseorang tentang sehat sangat bervariasi.
pengertian sehat menurut perseorangan dan gambaran seseorang tentang sehat sangat bervariasi.
Faktor
yang mempengaruhi diri seseorang tentang sakit :
1.Status Pekembangan.
2.Pengaruh sosial dan cultural.
3. Pengalaman masa lalu.
4. Harapan sesorang tentang dirinya.
1.Status Pekembangan.
2.Pengaruh sosial dan cultural.
3. Pengalaman masa lalu.
4. Harapan sesorang tentang dirinya.
4. DEFINISI SAKIT.
yaitu defiasi / penyimpangan dari status sehat.
PEMONS (1972)
Sakit à gangguan dalam fungsi normal individu sebagai tatalitas termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.
BAUMAN (1965)
Seseoang menggunakan3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
1.Adanya gejala : Naiknya temperatur, nyeri.
2.Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
3.Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja , sekolah.
Penyakit adalah istilah medis yang digambarkansebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkuranya kapasitas.
Faktor-fktor yang mempengaruhi tingkah laku sehat.
Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak sepanjang kehidupannya.
1. Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur ke dalam sehat / kesehatan seseorang.
2. kedudukannya : dinamis, dan bersifat individual.
3. Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kemauan pada titik yg lain.
RENTANG SEHAT SAKIT MENURUT MODELHOLISTIK HEALTH SEJAHTERA SEHAT-SEHAT MENENGAH
YANG SEKALI – SEKALI NORMAL SAKIT
Tahapan sakit menurut Suchman terbagi menjadi 5 tahap yaitu :
a. Tahap Transisi : individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa dirinya tidak sehat / merasa timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya.
Mempunyai 3 aspek :
- secara fisik : nyeri, panas tinggi.
- Kognitif : interprestasi terhadap gejala.
- Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.
b.Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick Rok).
Penerimaan terhadap sakit.
Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit.
Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain mengobati sendiri, mengikuti nasehat teman / keluarga.
c.Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.
- 3 tipe informasi :
1. Validasi keadaan sakit.
2. Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti.
3. Keyakinan bahwa mereka akan baik.
d. Tahap ketergantungan
Jika profesi kesehatan menvalidasi (menetapkan) bahwa seseorang sakit : menjadi pasien yany tergantungan untuk memperoleh bantuan..
e. Tahap Penyembuhan
Pasien belajar untuk melepaskan peran sakitnya.
yaitu defiasi / penyimpangan dari status sehat.
PEMONS (1972)
Sakit à gangguan dalam fungsi normal individu sebagai tatalitas termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.
BAUMAN (1965)
Seseoang menggunakan3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
1.Adanya gejala : Naiknya temperatur, nyeri.
2.Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
3.Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja , sekolah.
Penyakit adalah istilah medis yang digambarkansebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkuranya kapasitas.
Faktor-fktor yang mempengaruhi tingkah laku sehat.
Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak sepanjang kehidupannya.
1. Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur ke dalam sehat / kesehatan seseorang.
2. kedudukannya : dinamis, dan bersifat individual.
3. Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kemauan pada titik yg lain.
RENTANG SEHAT SAKIT MENURUT MODELHOLISTIK HEALTH SEJAHTERA SEHAT-SEHAT MENENGAH
YANG SEKALI – SEKALI NORMAL SAKIT
Tahapan sakit menurut Suchman terbagi menjadi 5 tahap yaitu :
a. Tahap Transisi : individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa dirinya tidak sehat / merasa timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya.
Mempunyai 3 aspek :
- secara fisik : nyeri, panas tinggi.
- Kognitif : interprestasi terhadap gejala.
- Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.
b.Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick Rok).
Penerimaan terhadap sakit.
Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit.
Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain mengobati sendiri, mengikuti nasehat teman / keluarga.
c.Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.
- 3 tipe informasi :
1. Validasi keadaan sakit.
2. Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti.
3. Keyakinan bahwa mereka akan baik.
d. Tahap ketergantungan
Jika profesi kesehatan menvalidasi (menetapkan) bahwa seseorang sakit : menjadi pasien yany tergantungan untuk memperoleh bantuan..
e. Tahap Penyembuhan
Pasien belajar untuk melepaskan peran sakitnya.
Pengaruh
Budaya Terhadap Konsep Sehat dan Sakit serta Implikasinya terhadap Perilaku
1.
Arti Sehat
Menurut
Freund (1991), berdasarkan kutipan the
International Dictionary of Medicine and Biology, kesehatan adalah suatu
kondisi yang dalam keadaan baik dari suatu organisme atau bagiannya, yang
dicirikan oleh fungsi yang normal dan tidak adanya penyakit, juga sampai pada
kesimpulan mengenai kesehatan sebagai suatu keadaan tidak adanya penyakit
sebagai salah satu ciri kalau organisme disebut sehat.
2.
Pengaruh Budaya terhadap Konsep Kesehatan
Pengaruh
budaya juga merupakan penentu konsep kesehatan. Hal ini mengacu pada pengertian
kesehatan yang dibuat oleh WHO, yaitu kesehatan adalah keadaan (status) sehat
utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan
yang bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.pengertian itu berdampak
kebijakan di bidang kesehatan mengalami perubahan.
3.
Model-model Kesehatan Barat dan Timur
Model Biomedis
(Freund, 1991)memiliki 5 asumsi. Pertama,
terdapat perbedaan yang nyata antara tubuh dan jiwa sehingga penyakit
diyakini berada pada suatu bagian tubuh tertentu. Kedua, penyakit dapat direduksi pada gangguan fungsi tubuh, baik
secara biokimia atau neurofisiologis. Ketiga,
setiap penyakit disebabkan oleh suatu agen khusus yang berpotensi dapat
diidentifikasi. Keempat, melihat
tubuh sebagai suatu mesin. Kelima,
konseb tubuh adalah objel yang perlu diatur dan dikontrol.
Sejarah
Perkembangan Kesehatan Mental
Zaman dahulu
orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah setan, roh-roh jahat dan
dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam
penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai
besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha melalukan
perbaikan dalam mengatasi orng-orang yg mengalami gangguan mental.
Kesehatan mental ungkapan ini diciptakan
oleh W. Swetster di tahun 1843, dan penuh dengan konten yang sebenarnya melalui
"pribadi" pengalaman berkumpul oleh ahli asuransi Beers Amerika.
Tujuannya adalah untuk memastikan perawatan yang lebih manusiawi dari sakit
mental, cara bagaimana tujuannya ini dilakukan dalam konteks yang lebih luas
melampaui domain perawatan kesehatan tidak bisa disebut hanya kejiwaan. Kesehatan
mental mulai berkembang sejak perang dunia ke II .Sejak awal perang dunia ke II
kesehatan mental bukan lagi suatu istilah yang asing bagi orang – orang .
Pendekatan
Kesehatan Mental
Orientasi Klasik
Orientasi klasik yang umumnya
digunakan dalam kedokteran termasuk psikiatri mengartikan sehat sebagai kondisi
tanpa keluhan, baik fisik maupun mental. Orang yang sehat adalah orang yang
tidak mempunyai keluhan tentang keadaan fisik dan mentalnya.
Orientasi
Penyesuaian Diri
Dengan menggunakan orientasi penyesuaian
diri, pengertian sehat mental tidak dapat dilepaskan dari konteks lingkungan
tempat individu hidup. Oleh karena kaitannya dengan standar norma lingkungan
terutama norma sosial dan budaya, kita tidak dapat menentukan sehat atau
tidaknya mental seseorang dari kondisi kejiwaannya semata.
Orientasi
Pengembangan Potensi
Seseorang dikatakan mencapai
taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan
potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa dihargai oleh orang lain dan
dirinya sendiri. Dalam psiko-terapi (Perawatan Jiwa) ternyata yang menjadi
pengendali utama dalam setiap tindakan dan perbuatan seseorang bukanlah akal
pikiran semata-mata, akan tetapi yang lebih penting dan kadang-kadang sangat
menentukan adalah perasaan.
Tugas 2.
Kepribadian
Sehat Berdasarkan Aliran Psikoanalisis
Psikoanalisis
merupakan suatu bentuk model kepribadian. Teori ini sendriri pertama kali
diperkenalkan oleh Sigmun Freud (1856-1938). Freud pada awalnya memang
mengembangkan teorinya tengtang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan
jiwa dan dengan konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan
bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau
dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran.
A. Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis:
Dengan kata lain, mereka tidak disadari. Ini adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar yang muncul dalam perilaku dan pikiran. Istilah “motivasi yang tidak disadari” / (unconscious motivation) menguraikan ide kunci dari psikoanalisa. Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego.
Dengan kata lain, mereka tidak disadari. Ini adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar yang muncul dalam perilaku dan pikiran. Istilah “motivasi yang tidak disadari” / (unconscious motivation) menguraikan ide kunci dari psikoanalisa. Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego.
Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis:
1. Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar
3. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego
4. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
5. Dapat menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan
1. Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar
3. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego
4. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
5. Dapat menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan
B. Kepribadian Sehat Menurut Aliran Behavioristik
Behaviorisme
juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa
pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki
batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang
yang dapat diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh
John B. Watson (1879-1958)
Kepribadian
yang sehat menurut behavioristik:
1. Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya
2. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
3. Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri
4.Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif
1. Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya
2. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
3. Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri
4.Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif
C. Kepribadian Sehat Menurut Aliran Humanistik
Istilah psikologi humanistik (Humanistic Psychology)
diperkenalkan oleh sekelompok ahli psikologi yang pada awal tahun 1960-an
bekerja sama di bawah kepemimpinan Abraham Maslow dalam mencari alternatif dari
dua teori yang sangat berpengaruh atas pemikiran intelektual dalam
Kepribadian yang sehat menurut
humanistic:
1)
Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi
sepenuhnya.
2) Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
3) Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4) Jujur; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5) Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang.
6) Memikul tanggung jawab.
7) Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
8) Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki keberanian untuk menghentikannya .
2) Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
3) Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4) Jujur; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5) Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang.
6) Memikul tanggung jawab.
7) Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
8) Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki keberanian untuk menghentikannya .
Tugas 3.
Penyesuaian
Diri & Pertumbuhan
Penyesuaian
diri : dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personal
adjustment. Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari
tiga sudut pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation),
penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri
sebagai usaha penguasaan (mastery)
Kondisi-kondisi untuk bertumbuh :
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh.
Kondisi-kondisi untuk bertumbuh :
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh.
Manusia
yang dapat menyesuaikan diri dengan baik (good adjustment) adalah
apabila seseorang menampilkan respon yang matang, efisien, memuaskan, dan wholesome.
Yang dimaksud dengan respon yang efisien adalah respon yang hasilnya sesuai
dengan harapan tanpa membuang banyak energi, waktu atau sejumlah kesalahan.
Pertumbuhan Personal
Manusia
merupakan makhluk individu. Manusia disebut sebagai individu apabila tingkah
lakunya spesifik atau menggambarkan dirinya sendiri dan bukan bertingkah laku
secara umum atau seperti orang lain. Jadi individu adalah seorang manusia yang
tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas dalam lingkup sosial tetapi
mempunyai kekhasan tersendiri yang spesifik terhadap dirinya didalam lingkup
sosial tersebut.
Factor yang
mempengaruhi pertumbuhan personal ;
1.
Faktor biologis
2.
Faktor geografis
3.
Faktor budaya
(TUGAS 2)
Tugas 1
Kepribadian
yang Sehat Menurut Alport
Teori Kepribadian yang sehat menurut
allport
Allport pada dasarnya mempunyai pandangan yang optimistik dan penuh harapan mengenai kemanusiaan.ia menolak pandangan psikoanalisis dan behaviorisme mengenai kemanusiaan karena di anggap terlalu dereministik dan mekanistik.ia yakin bahwa takdir dan karakter kita tidak di tentukan oleh motif tidak sadar yang berasal dari awal masa kanak-kanak,namun oleh pilihan yang disadari,yang kita buat di masa sekarang.kita bukanlah sesuatu yang bersifat otomatis.
Allport pada dasarnya mempunyai pandangan yang optimistik dan penuh harapan mengenai kemanusiaan.ia menolak pandangan psikoanalisis dan behaviorisme mengenai kemanusiaan karena di anggap terlalu dereministik dan mekanistik.ia yakin bahwa takdir dan karakter kita tidak di tentukan oleh motif tidak sadar yang berasal dari awal masa kanak-kanak,namun oleh pilihan yang disadari,yang kita buat di masa sekarang.kita bukanlah sesuatu yang bersifat otomatis.
Ciri-ciri kepribadian yang matang menurut allport
Menurut
Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat
yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku
menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
Kualitas Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
1. Ekstensi sense of self
2. Hubungan hangat/akrab dengan
orang lain
3. Penerimaan diri
4. Pandangan-pandangan realistis,
keahlian dan penugasan
5. Objektifikasi diri: insight dan
humor
6. Filsafat Hidup
Perkembangan
kepribadian Menurut Rogers
Menurut pendapat Rogers. Kalau yang
sebelumnya udah dipelajari tentang apa itu sehat secara umum, sekarang akan
mengetahui sehat menurut Rogers yang meliputi:
1.
Perkembangan kepribadian “Self”
2.
Peranan Positive Regards dalam pembentukan kepribadian individu
3.
Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya
Hirarki
kebutuhan manusia Menurut Maslow
Ada beberapa pendapat Maslow mengenai individu yang
sehat itu seperti apa. Saya dapatkan dari beberapa referensi buku.
Maslow menulis tentang manusia yang sehat secara psikiatris:
"Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini."
Maslow menulis tentang manusia yang sehat secara psikiatris:
"Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini."
HIERARkI
DARI KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT MASLOW
Abraham
Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan
menerima dirinya. Salah satu hal menarik di awal karirnya adalah ketika melihat
beberapa kebutuhan lebih didahulukan dibanding yang lainnya.
Teori
Kepribadian Sehat Pendapat Erich Fromm
Teori
Kepribadian Sehat Pendapat Erich Fromm Memahami Dan Menjelaskan Konsep Fromm
Mengenai Kesehatan Mental. Fromm adalah ahli teori pertama yang dibicarakan
sampai sekarang yang menyamakan kesehatan psikologi dan kesehatan mental dengan
kebahagiaan.
Ciri-ciri
kepribadian sehat
Pada
postingan sebelumnya telah dibahas tentang konsep sehat. Dimana sehat sendiri
merupakan kondisi dimana fisik (jasmani), mental (rohani) baik itu pikiran,
emosi, dll, dan
Menurut Fromm, ada lima watak sosial
di dalam masyarakat:
1) Penerimaan (receptive)
2) Penimbunan (hoarding)
3) Penjualan/pemasaran (marketing)
4) Penghisapan/pemerasan
(exploitative)
5) Produktif (productive)
Masyarakat yang baik itu perlu
ditopang dengan cinta. Oleh karena itu, Fromm menyebutkan 5 tipe yang berbeda tentang cinta,
yaitu:
1) Cinta persaudaraan
2) Cinta keibuan
3)
Cinta erotik
4) Cinta diri
5) Cinta ilahi
Dengan
demikian, menurut Fromm, orang yang berkepribadian sehat memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
- mampu mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat,
- mampu mencintai dan dicintai,
- mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan itu,
- mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat,
- mampu menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya.
Tugas 2
Pengertian
Stress
Stress adalah bentuk ketegangan dari
fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja
keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa
sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk
ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan
ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.
Aspek Stres
1. Stimulus
2. Respon
3. Proses
General
Adaptation Syndrom (GAS)
Gas merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh
terhadap stres. Respon yang terlibat didalamanya adalah sistem saraf otonom dan
sistem endokrin. Di beberapa buku teks GAS sering disamakan dengan Sistem
Neuroendokrin. Ada 3 fase GAS yaitu :
1) Fase Alarm ( Waspada)
2) Fase Resistance (Melawan)
3) Fase Exhaustion (Kelelahan)
Tipe-Tipe Stress
A. Tekanan
Tekanan yang
berasal dari luar diri individu, misalnya orang tua menuntut anaknya agar
disekolah selalu ranking satu atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan
kepada suami.
B. Frustasi
Frustasi
adalah suatu harapan yang diinginkan dan kenyataan yang terjadi tidak sesuai
dengan yang diharapkan.Misalnya putus pacar, perceraian, masalah kantor,
masalah sekolah atau masalah yang tidak kunjung selesai.
C. Konflik
Bentuknya approach-approach conflict,
approach-avoidance conflict atau avoidance-avoidance conflict :
D. Kecemasan
Kecemasan
timbul karena respon terhadap situasi yang kelihatannya tidak menakutkan, atau
bisa juga dikatakan sebagai hasil dari rekaan, rekaan pikiran sendiri (praduga
sbuyektif), dan juga suatu prasangka pribadi yang menyebabkan seseorang
mengalami kecemasan. Keadaan yang mendesak, yang
menimbulkan stres pada individu
Respon
terhadap response stres menyangkut defense mechanism
Menghilangkan stress mekanisme pertahanan, dan
penanganan yang berfokus pada masalah menurut Lazarus , penanganan strs atau
coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
- Coping yang berfokus pada masalah
(problem-focused) adalah istilah Lazarus untuk stategi kognitif untuk
penanganan yang digunakan oleh individu yang menghadapi masalah dan berusaha
menyelesaikannya.
- Coping yang berfokus pada
emosi (problem-focused coping) adalah istilah Lazarus untuk strategi penanganan
strs dimana individu memberikan respon terhadap situasi dengan cara emosional,
terutama dengan menggunakan penilaian defensive
Pengertian Problem Solving
Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151).
Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151).
Adapun langkah-langkah lain yaitu menurut
konsep Dewey yang merupakan berpikir itu menjadi dasar untuk problem
solving adalah sebagai berikut:
1.
Adanya
kesulitan yang dirasakan atau kesadaran akan adanya masalah.
- Masalah itu diperjelas dan dibatasi.
- Mencari informasi atau data dan kemudian data itu diorganisasikan atau diklasifikasikan.
- Mencari hubungan-hubungan untuk merumuskan hipotesa-hipotesa kemudian hipotesa-hipotesa dinilai, diuji agar dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak.
Strategi mendekati (approach
strategies).
- Strategi
menghindar (avoidance strategies)
Meliputi usaha kognitif untuk menyangkal atau
meminimalisasikan penyebab stres dan usaha yang muncul dalam tingkah laku,
untuk menarik diri atau menghindar dari penyebab stress.
Tugas 3
Copping Stress
Menurut Lazarus & Folkman (dalam Sarafino, 2006) coping
adalah suatu
proses dimana individu mencoba untuk mengatur kesenjangan
persepsi antara
tuntutan situasi yang menekan dengan kemampuan mereka dalam
memenuhi tuntutan
tersebut. Menurut Taylor (2009) coping didefenisikan
sebagai pikiran dan perilaku
yang digunakan untuk mengatur tuntutan internal maupun
eksternal dari situasi yang
menekan.
Jenis-jenis
Coping
Untuk
penanganan stress, coping memiliki dua jenis fungsi yaitu coping yang terfokus
pada emosi dan yang terfokus pada masalah atau problem.
1. Emotion-focused coping
2. Problem-focused coping
Jenis-jenis koping yang konstruktif
atau positif
KOPING
POSITIF ( SEHAT)
1.
Antisipasi
2.
Afiliasi
3.
Altruisme
4.
Penegasan diri (self assertion)
5.
Pengamatan diri (Self observation)
(TUGAS 3)
Tugas 1
Penyesuaian
Diri
Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah usaha
manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga
rasa permusuhan, dengki, iri hati, pransangka, depresi, kemarahan, dan
lain-lain emosi negatif sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang
efisien bisa dikikis habis (Kartini Kartono, 2002:56).
Aspek-aspek Penyesuaian Diri
Menurut Fromm dan Gilmore (dalam
Desmita, 2009:195) ada empat aspek kepribadian dalam penyesuaian diri yang
sehat antara lain :
a. Kematangan emosional, yang
mencakup aspek-aspek :
1. Kemantapan suasana kehidupan
emosional
2. Kemantapan suasana kehidupan
kebersamaan dengan orang lain
3. Kemampuan untuk santai, gembira dan
menyatakan kejengkelan
4. Sikap dan perasaan terhadap
kemampuan dan kenyataan diri sendiri
b. Kematangan intelektual, yang
mencakup aspek-aspek :
1. Kemampuan mencapai wawasan diri
sendiri
2. Kemampuan memahami orang lain dan
keragamannya
3. Kemampuan mengambil keputusan
4. Keterbukaan dalam mengenal
lingkungan
c. Kematangan sosial, yang
mencakup aspek-aspek :
1. Keterlibatan dalam partisipasi
sosial
2. Kesediaan kerjasama
3. Kemampuan kepemimpinan
4. Sikap toleransi
d. Tanggung jawab, yang
mencakup aspek-aspek :
1. Sikap produktif dalam mengembangkan
diri
2. Melakukan perencanaan dan
melaksanakannya secara fleksibel
3. Sikap empati, bersahabat dalam
hubungan interpersonal
4. Kesadaran akan etika dan hidup jujur
Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri
Menurut Gunarsa (dalam Sobur,
2003:529) bentuk-bentuk penyesuaian diri ada dua antara lain:
a. Adaptive
b. Adjustive
Pertumbuhan
Personal
Pertumbuhan Pribadi manusia adalah suatu proses organis
dan bukan suatu proses mekanis. Kita tidak lagi berbicara tentang membangun,
melainkan tentang mengasuh, tidak lagi tentang melekatkan dasar-dasar melainkan
tentang menumbuhkan akar-akar, tidak lagi menanamkan melainkan menstimulasi dan
menjawab kebutuhan-kebutuhan secara baik.
Tugas 2
Hubungan
Interpersonal
Hubungan Interpersonal yaitu ketika
kita berkomunikasi dengan seseorang, kita tidak hanya menyampaikan isi pesannya
saja melainkan menentukan kadar hubungan interpersonalnya.
a. Model-model hubungan
Interpersonal
1. Model
Pertukaran Sosial
2.
Model Peranan
3. Model Interaksional
b. Memulai hubungan
Pembentukan kesan dan ketertarikan
interpersonal dalam memulai hubungan
Tahap
ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Peneliti telah menemukan
hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama: “fase kontak yang
permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi
dari reaksi kawannya
Menurut
Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan dapat
dikelompokkan
pada tujuh kategori, yaitu:
a) informasi demografis
b) sikap danpendapat (tentang orang atau
objek)
c) rencana yang akan dating
d) kepribadian
e) perilaku pada masa lalu
f) orang lain
g) hobi dan minat
c. Intimasi dan hubungan pribadi
Hubungan
intim merupakan sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh
kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi
masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitive serta saling berbagi
kegemaran dan aktivitas yang sama.
Keintiman (intimacy) sangat berkaitan
dengan derajat kecintaan, kepercayaan, kepuasan, tanggung jawab dan pengertian
pasangandalam hubungan yang dekat (intim).
Dalam
interaksi antar individu, biasanya ada daya tarik yang menjalin sebuah hubungan
yang intim. Adapun beberapa bentuk hubungan intim, yaitu sebagai berikut :
1. Persaudaraan
2. Persahabatan
3. Percintaan
d. Intimasi dan Pertumbuhan
Hal
yang mempengaruhi keintiman itu tumbuh adalah cinta. Dan keintiman tidak akan
tumbuh jika tidak ada cinta. Keintiman adalah proses menyatakan siapakah kita
sebenarnya kepada rang lain, keintiman juga suatu kebebasan menjadi diri
sendiri, Namun banyak respon alami kita adalah menolak untuk terbuka terhadap
pasangan karena beberapa hal, yakni :
1. Tidak mengenal dan menerima siapa diri kita
secara utuh.
2.
Tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan menuju pernikahan.
3. Tidak mempercayai pasangan dalam memegang
rahasia.
4. Kita dibentuk menjadi seseorang yang
berkepribadian tertutup.
5. Memulai hubungan atau
pacaran bukan dengan cinta yang tulus.
Tugas 3
Cinta
seringkali dijadikan bahasan yang tak pernah bosan untuk diperbincangkan meski
seringkali ia buntu dalam definisi dan tak masuk logika memakainya, tapi bukan
brarti tak memiliki arti dan makna yang hakiki dan sejati tentunya yang dari
dan telah menghadirkan cinta itu sendiri, yang maha memiliki.
A. BAGAIMANA MEMILIH PASANGAN
Memilih pasangan hidup merupakan sesuatu hal yang sangat penting hukumnya atau (wajib), Karna dalam hidup apa lagi sih yang kita cari kalo bukan jodoh kita. Salah satunya pasangan hidup merupakan tujuan utama dalam hidup ini, karna menurut agama kenapa Allah menciptakan Perempuan dan Laki-laki. agar mereka bisa hidup berpasang-pasangan.
1. Pilihlah karena Agamanya..
2. Kenali dengan cara menanyakan kepada orang yang paling dekat dengannya dan dapat kita percaya..
3. letakkan niat pada tempat yang benar, karena segala perbuatan membutuhkan dan sangat dipengaruhi niat..
4. Shalat istikharah untuk mohon petunjuk kepada ALLAH juga patut dilakukan..
5. Apabila semua ini telah dilakukan, maka pasrahkan diri kepada ALLAH Subhanahu Wata'ala akan keputusan-NYA, jangan keluh kesah, karena itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah.
Memilih pasangan hidup merupakan sesuatu hal yang sangat penting hukumnya atau (wajib), Karna dalam hidup apa lagi sih yang kita cari kalo bukan jodoh kita. Salah satunya pasangan hidup merupakan tujuan utama dalam hidup ini, karna menurut agama kenapa Allah menciptakan Perempuan dan Laki-laki. agar mereka bisa hidup berpasang-pasangan.
1. Pilihlah karena Agamanya..
2. Kenali dengan cara menanyakan kepada orang yang paling dekat dengannya dan dapat kita percaya..
3. letakkan niat pada tempat yang benar, karena segala perbuatan membutuhkan dan sangat dipengaruhi niat..
4. Shalat istikharah untuk mohon petunjuk kepada ALLAH juga patut dilakukan..
5. Apabila semua ini telah dilakukan, maka pasrahkan diri kepada ALLAH Subhanahu Wata'ala akan keputusan-NYA, jangan keluh kesah, karena itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah.
B. SELUK BELUK HUBUNGAN DALAM PERKAWINAN
Perkawinan
sebenarnya adalah pertemuan dua orang manusia berlainan jenis, yang diikat oleh
sebuah perjanjian sehingga menyatu secara fisik dalam bentuk pesetubuhan serta
hubungan badan lainnya dan secara batin dalam bentuk ikatan batin untuk
mencapai tujuan perkawinan.
C. PENYESUAIAN DAN PERTUMBUHAN DALAM
PERKAWINAN
Hirning dan Hirning (1956)
mengatakan bahwa penyesuaian perkawinan
itu lebih kompleks dibandingkan yang terlihat. Dua orang
memasuki perkawinan
harus menyesuaikan satu sama lain dengan tingkatan yang
berbeda-beda. Untuk tingkat organismik mereka harus menyesuaikan diri dengan
sensori, motorik, emosional dan kapasitas intelektual dan kebutuhan.
D. PENCERAIAN & PERNIKAHAN KEMBALI
Perceraian dalam tinjauan sosiologis adalah sebuah kajian
yang membahas seluk beluk perceraian dari sudut pandang sosial kemasyarakatan
(sosiologis). Secara sosiologis dalam teori pertukaran, perkawinan
digambarkan sebagai pertukaran antara hak dan kewajiban serta penghargaan dan
kehilangan yang terjadi antara suami dan istri (Karim dalam Ihromi, 1999). Sebuah
perkawinan membutuhkan kesepakatan-kesepakatan bersama dalam mendukung proses
pertukaran tersebut.
E. SINGLE LIFE
Persepsi masyarakat terhadap orang yang melajang,
seiring dengan perkembangan jaman, juga berubah. Seringkali kita melihat
seorang yang masih hidup melajang, mempunyai wajah dan penampilan di atas
rata-rata dan supel. Baik pelajang pria maupun wanita, mereka pun pandai
bergaul, memiliki posisi pekerjaan yang cukup menjanjikan, tingkat pendidikan
yang baik.
Alasan yang paling sering dikemukakan oleh seorang single
adalah tidak ingin kebebasannya dikekang. Apalagi jika mereka telah sekian lama
menikmati kebebasan bagaikan burung yang terbang bebas di angkasa. Jika hendak
pergi, tidak perlu meminta ijin dan menganggap pernikahan akan membelenggu
kebebasan.